Buat sang pencinta hati yang setia…
Suatu ketika tak pernah terduga saatnya
Hati ini terasa ingin sekali mengenali…
Jiwa ini terasa ingin sekali mendampingi…
Diri ini terasa ingin sekali memahami
Manuskrip hati yang tersimpan nun jauh di sudut hati…
Apakah mungkin bisa aku menyelinap masuk kedalamnya
Mengenali siapa diri kamu yang sebenar
Tak pernah terjangka
Tak pernah terjangka
Sungguh mudah laluan itu buat ku
Kau buka pintu hati itu seluasnya
Walau adakalanya terasa agak takut untuk masuk ke dalam
Bimbang cerita lama kan terulang
Hati ini ku gagahkan
Demi mentafsir setiap manuskrip yang ada dalam jiwa itu…
Tak pernah terduga
Tak pernah terduga
Kau juga punya maksud yang sama
Ingin sekali memahami makna tersirat
Di sebalik setiap potret yang terpampang di muka jiwa ini
Lantas pintu hati ini ku buka seluasnya buatmu
Untuk kau fahami setiap potret itu
Dan kita mula mengerti…
Manuskrip dan potret itu punya pengertian yang serupa
Punya makna yang sama
Lalu kita memutuskan
Untuk membuang jauh semuanya
Kau ingin hadiahkan potret baru yang lebih indah buat ku
Dan aku juga ingin hadiahkan manuskrip baru yang lebih tersusun kalamnya buatmu
Hati menerima seikhlasnya
Saat hati dimiliki
Saat hati dimiliki
Suatu rasa yang aneh muncul tiba-tiba
Rasa cemburu mendatang, rasa curiga menghimpun
Dan pelbagai lagi rasa yang tak tahu bagaimana nak aku ceritakan
Maafkan andai hati ini terlalu mencemburui
Maafkan jika jiwa ini terlalu mengongkong diri
Maafkan bila hati ini adakalanya membawa diri
Maafkan pada segala
Menjauh bukan bererti membenci
Sekadar mengemaskini kecelaruan manuskrip hati
Cuma ingin menghapus dedebu lama pada potret jiwa yang diliputi
Mengharap kan peroleh kembali kekuatan diri
Menginginkan ikatan antara hati tersimpul rapi
Masih ingatkah lagi…
Bicara lama yang kita kongsikan
Kau ingin diriku jadi cikgu..
Ya..jadi cikgu di hati mu…
Selalu menegur…seringkali mengingatkan..
Dan dirimu ingin sekali jadi muridnya
Katamu, murid inilah yang paling baik
Murid ini lah yang paling setia
Dan murid ini lah yang akan selalu mendengar kata
Menerima setiap teguran dan ingatan dari seorang guru muda
Yang punya ketegasan dalam bait bicara
Terasa agak lucu bila mengenangkan kembali saat itu
Masih ingatkah juga lagi…
Di awal usia perkenalan ini
Di saat kamu tiba-tiba menghilang diri
Kek coklat yang ingin ku berikan padamu
Tak lagi menjadi milikmu walau kamu menginginkan
Terpaksa aku berikan pada yang lain yang lebih mengharapkan
3 hari lamanya kau menghilang
3 hari juga sudah membuatkan hati ini merintih
Mungkin peluang tk pernah ada buatku
Dan mungkin juga hati ini akan terluka lagi
Satu lagi potret duka akan terpampang pada dinding jiwa ini
Namun kau muncul kembali setelah itu….
Ada kisah yang tak pernah ku tahu terjadi padamu
Dan baru ku mengerti pabila kau ceritakan semuanya
Maafkan aku saat itu
Kerana mengandaikan yang bukan-bukan
Merana membanyangkan yang tidak-tidak
Dan dari saat itu
Rasa hati berubah
Ingin lebih memahami dan mula menyayangimu dengan lebih mendalam…
Sayang…
Hati ini meyakini…
Dalamnya sayang ku pada kamu
Tulusnya kasih ku buatmu
Kuatnya cinta ku padamu
Bahagianya saat daku buka jiwa dan mata hati ini menerima cinta yang kau berikan
Kerana
Kita punya satu potret jiwa yang sama
Kita juga punya manuskrip hati yang serupa
Daku yakin…
Sepanjang dirimu berlayar dalam jiwa ini
Hati yang kau sentuh ini
Agak sukar difaham
Amat payah di rungkai maksdunya
Juga sukar untuk sekadar mengerti apa yang ada dalam kotak fikiran ini…
Apa yang daku inginkan dan apa yang ku harapkan
Layarilah bahtra kasih sayang dalam jiwa ini seikhlasnya
Aku yakin kau akan lebih mengenali diri ini
Memahami setiap ilustrasi yang ada dalam hati ini
Ku juga masih ingat…
Kau tafsirkan makna di sebalik nama yang diberi padamu
Seorang yang memiliki kesabaran…
Seringkali saja kau menyabarkan aku dalam setiap perkara
Ya..memang benar kau seorang yang sabar
Kau juga seringkali sabar dengan ragam ku yang pelbagai..
Yang adakalanya aku juga rasa bisa memeningkan fikiranmu
Maafkan aku sayang…
Mengenali dirimu apa adanya..
Membuatkan hati ini rasa terdidik untuk lebih sabar dan redha pada setiap yang disuratkan
Jiwa ini rasa terdorong untuk lebih berusaha meraih kebahagiaan
Tiada apa lagi yang diharap…
Selain sebuah kebahagian dunia dan akhirat
Cinta yang terbina biar sering dalam lindungan Dia yang maha Kuasa
Janji ku semat ingin bersama selamanya sampai akhir hayat
Moga restu dan halal Nya tk pernah terputus buat kita meraih kebahagiaan bersama selamanya… InsyaAllah….
Aku menyayangi kamu selamanya…
Aku menyayangi kamu selamanya…
0 comments:
Catat Ulasan